Kehidupan ku

Sunday, December 19, 2010

Ibu, Kaulah Malaikat hidupku


Terkadang, rasa rindu terhadap orang yang kita sayangi itu muncul dengan tiba-tiba. Kemudian tiba-tiba pula kita boleh rasa sedih. Betul tak?

Kenapa sedih?

Kerana orang yang kita rindui itu tidak berada bersama ita. Sudah lah tidak dapat melihat wajahnya, mata, senyuman atau mendengar suara tawanya malah marahnya pun sudah tiada.

Tapi bila fikir kembali, siapa yang patut kita ingat atau kita lebihkan rindui (selepas Allah dan rasul) ??? Mungkin ini kesilapan yang biasa kita atau lebih tepat aku lakukan sepanjang hidup ini. Maafkan aku ibu. Tidak terlintas di hati aku ini untuk mendahului orang lain selain kamu. Malah aku sanggup lakukan apa sahaja untuk mu, ibu. Mungkin kasih sayang ku terbatas disebabkan ego seorang anak yang sangat meninggi. Ya, ego. Walau macam mana pun hati ini sentiasa cuba untuk merendahkan tahap ego ini hingga dapat telapak kakimu. Ketahuilah ibu sangat berharga dalam hidup ini. begitu juga dengan ayah. Keduanya teramat sangat bererti dalam hidup ini.


Untuk post kali ini aku tertarik dengan sebuah cerita yang sangat menyentuh hati ku tatkala pertama kali membacanya. Selamat membaca!!!


Suatu pagi seorang bayi siap untuk di lahirkan ke dunia. Dia bertanya kepada Tuhan,

Bayi : “Para malaikat di sini mengatakan besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara saya hidup di sana? saya begitu kecil dan lemah.”


Tuhan : “Aku sudah memilih satu malaikat untukmu, ia akan menjaga dan mengasihimu.”


Bayi : “Tapi disini di dalam surga apa yang pernah kulakukan hanya bernyanyi dan tertawa, ini sudah cukup bagi saya”


Tuhan : “Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan menjadi lebih bahagia”


Bayi : “Dan bagaimana saya bisa mengerti saat orang-orang berbicara pada saya jika saya tidak mengerti bahasa mereka?”


Tuhan : “Malaikatmu akan berbicara kepadamu dengan bahasa yang paling indah yang pernah engkau dengar dan dengan penuh kesabaran dan perhatian dia akan mengajarkanmu bagaimana cara berbicara”


Bayi : “Apa yang akan saya lakukan saat saya ingin berbicara kepadamu”

Tuhan : “Malaikatmu akan mengajarkanmu bagaimana cara berdo’a”


Bayi : “Saya dengar bahwa di bumi atau di dunia banyak orang jahat, siapakah nanti yang akan melindungi saya?”


Tuhan : “Malaikatmu yang akan melindungimu walaupun hal itu akan mengancam jiwanya”


Bayi : “Tapi saya akan sedih karena tidak melihat Mu lagi”


Tuhan : “Malaikatmu akan menceritakan padamu tentang-Ku dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepada-Ku, walaupun sesungguhnya Aku akan selalu berada di sisimu”

Saat itu surga begitu tenangnya, sehingga suara ibumu dapat terdengar dan sang bayi pun bertanya perlahan,

Bayi : “Tuhan, jika saya harus pergi sekarang, bisakah Engkau memberitahuku nama malaikat tersebut?”

Tuhan : “Kamu akan memanggil malaikatmu, IBU”




Terima kasih Ibu atas bimbinganmu selama ini, telah membesarkanku, mendidikku hingga aku bisa hidup di dunia ini.



No comments:

Post a Comment